Pubertas pada Remaja



 Pubertas pada Remaja

      Berdasarkan usiamu, sekarang kamu telah memasuki tahap
remaja. Kamu tentu dapat merasakan adanya perubahan fisik
dan tingkah laku yang pasti berbeda dibandingkan sewaktu
duduk di sekolah dasar. Semua remaja mengalami pubertas.
Pubertas adalah perubahan menjadi dewasa yang ditandai
adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas
disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan
seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel
kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon
kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap
untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau
secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain.

Tingkat   perkembangan pada setiap orang berbeda-beda,                                                                      yang dipengaruhi oleh faktor      keturunan, produksi hormon, konsumsi
makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara
fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).

1. Pubertas Secara Fisik
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh,
meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder.
Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda
karena pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan
hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan
hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat
diuraikan sebagai berikut.

a. Ciri kelamin primer

1) Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel
kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam
testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel
telur di dalam indung telur (ovarium).

2) Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki
ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah”
yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan
ditandai dengan mengalami menstruasi yang
pertama kali.
b. Ciri kelamin sekunder
      Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri
kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Mulai tumbuh jakun.
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.
3) Tumbuh kumis atau jenggot.
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ
kelamin.
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar
dan menonjol.
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori
tampak membesar.
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di
daerah muka.
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri
kelamin sekunder sebagai berikut.
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.
2) Pinggul melebar.
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.
4) Suara lebih nyaring.
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah
muka.

c. Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya
tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga
ukuran seluruh badan bertambah.

2. Pubertas Secara Psikis

       Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas
juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi
psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis
dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Mencari identitas diri
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang
kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya.
Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja
tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering
melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat
besar.
b. Mulai tertarik kepada lawan jenis
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar
bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis.
Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum
diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan
pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri
remaja maupun bayi yang dikandungnya.

Subscribe My Blog