Sistem
Gerak pada Manusia
Gerak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup.
Tubuhmu akan bergerak apabila menerima
rangsangan dari
luar. Misalnya bila tiba-tiba kakimu
terkena benda panas. Apa
yang kamu lakukan? Pasti segera menarik atau menjauhi benda
panas itu. Jadi gerak merupakan suatu
tanggapan makhluk
hidup terhadap rangsangan dari lingkungan.
Sistem gerak pada manusia tersusun dari
rangka dan otot.
Rangka disebut alat gerak pasif sedangkan
otot disebut alat gerak
aktif. Dapat disebut demikian karena
rangka hanya dapat
digerakkan oleh OTOT.
1. Rangka
Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang
yang
mendukung dan melindungi organ tubuh yang
lunak. Tulang
satu dengan tulang yang lain dihubungkan
oleh persendian
(artikulasi). Sistem rangka yang terletak
di dalam tubuh dan
dilindungi oleh kulit dan otot disebut
endoskeleton. Fungsi rangka
antara lain sebagai berikut.
a. Memberikan bentuk tubuh dan menegakkan
berdirinya
tubuh.
b. Melindungi organ yang rusak.
c. Alat gerak pasif.
d. Tempat melekatnya otot.
e. Tempat pembentukan sumsum.
Rangka tubuh manusia tersusun oleh
berbagai macam
tulang. Tulang dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
a. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan
menjadi tulang
panjang (pipa), tulang pendek, tulang
pipih, dan tulang yang
berbentuk tidak beraturan.
1) Tulang
panjang (pipa), terdapat pada lengan atas, tulang
paha, tulang betis dan ruas tulang jari.
Di dalam rongga
tulang pipa berisi sumsum merah.
2) Tulang
pendek, terdapat pada ruas-ruas tulang belakang,
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
Di dalamnya
terdapat sumsum merah yang berfungsi
sebagai tempat
pembuatan sel darah merah dan sel darah
putih.
3) Tulang
pipih, terdapat pada tulang rusuk, tulang dada,
tulang tempurung kepala, tulang belikat,
dan tulang
panggul.
4) Tulang
yang bentuknya tidak beraturan, terdapat pada
tulang wajah dan ruas-ruas tulang
belakang.
b. Berdasarkan komponen penyusunnya tulang
dibedakan
menjadi tulang rawan dan tulang keras.
1) Tulang
rawan (kartilago), ciri-cirinya yaitu terdiri atas selsel
tulang rawan, bersifat lentur dan elastis,
banyak
mengandung zat perekat atau kondroblast,
dan sedikit
zat kapur. Contoh pada tulang hidung,
ujung tulang pipa,
daun telinga, antarruas tulang belakang,
trakea, dan ujung
tulang rusuk.
2) Tulang
keras, ciri-cirinya yaitu mengandung osteoblas
yang menghasilkan zat pengikat di sekitar
sel-sel tulang.
Osteoblas juga membentuk sel tulang
(osteosit). Selain
osteoblas juga terdapat osteoklas yang
merombak tulang
dalam proses pembentukan rongga sumsum
tulang. Selsel
tulang keras menghasilkan suatu senyawa
protein yang
akan menjadi matriks tulang. Ke dalam
matriks tulang
itu akan diendapkan zat kapur berupa
kalsium karbonat
(CaCO3) dan kalsium fosfat (Ca(PO4)2).
Oleh karena itu
matriks tulang menjadi keras. Proses
pengerasannya
disebut penulangan (osifikasi). Pada
struktur tulang keras
terdapat sistem havers yaitu suatu
kesatuan antara selsel
tulang dan matriks yang mengelilingi suatu
pembuluh
darah dan saraf.
Rangka manusia terdiri dari rangka aksial
dan rangka apendikular.
Rangka aksial (rangka poros), terdiri dari
80 rangka tubuh
yaitu tulang belakang, kepala, rusuk dan
dada. Sedangkan rangka
apendikular (rangka tambahan), terdiri
dari 126 tulang yaitu
gelang bahu, kaki depan, gelang panggul,
dan kaki belakang.
a. Rangka aksial,
terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.
1) Tulang penyusun kepala (tengkorak)
terdiri dari tulang
tempurung kepala (10 tulang) dan
tulang-tulang wajah
(13 tulang).
2) Tulang belakang, tersusun atas
ruas-ruas yang kuat dan
fleksibel untuk menyangga kepala. Terdiri
dari 33 ruas
tulang, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas
tulang punggung,
5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang
kelangkang,
dan 4 ruas tulang ekor.
3) Tulang rusuk atau tulang iga, tersusun
dari 12 pasang
tulang iga yang semuanya berpangkal pada
tulang
punggung dan dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
a) 7 pasang tulang rusuk sejati, tulang
ini menempel
pada tulang dada, sedangkan bagian
belakang
menempel pada tulang punggung.
b) 3 pasang tulang rusuk palsu, pada bagian
belakang
menempel pada tulang punggung, sedangkan
bagian
depan menempel pada tulang rusuk di
atasnya.
c) 2 pasang tulang rusuk melayang, berada
pada bagian
belakang tulang rusuk menempel pada bagian
tulang
punggung dan bagian depan melayang karena
tidak
menempel pada tulang dada.
4) Tulang dada, merupakan sebuah tulang
pipih yang
terletak di tengah dada. Tulang dada
dibedakan menjadi
tiga yaitu:
a) bagian atas (hulu), sepotong tulang
berbentuk segitiga,
yang berhubungan dengan selangka,
b) bagian badan, yang berhubungan dengan
tujuh
pasang tulang rusuk sejati, serta
c) tulang pedang-pedangan (bagian taju
pedang), yang
tersusun atas tulang rawan.
b. Rangka apendikular, tersusun atas tulang-tulang sebagai
berikut.
1) Gelang bahu,
berjumlah dua yaitu di kanan dan kiri,
masing-masing terdiri dari tulang selangka
dan belikat.
Tulang belikat melekat pada otot-otot
punggung, ujung
lateralnya bersendi dengan selangka dan
tulang lengan
atas. Gelang bahu tidak terlalu stabil
tetapi memungkinkan
alat gerak bagian atas bergerak bebas.
2) Alat gerak bagian atas, tersusun atas 60 tulang yang
terdiri dari, 2 tulang lengan atas, 2
tulang hasta (letaknya
searah dengan jari kelingking, 2 tulang
pengumpil
(letaknya searah dengan ibu jari), 16 (2 ×
8) tulang
pergelangan tangan, 10 (2 × 5) tulang
telapak tangan,
28 (2 × 14) jari-jari tangan.
3) Gelang panggul,
terdiri dari 2 tulang pinggul kanan dan
kiri, 2 tulang duduk dan 2 tulang
kemaluan. Gelang
panggul sangat stabil karena berfungsi
sebagai penahan
berat tubuh. Gelang panggul berhubungan
dengan alat
gerak bagian bawah.
4) Alat gerak bagian bawah, tersusun atas 60 tulang yaitu
2 tulang paha, 2 tulang tempurung kaki, 2
tulang kering,
2 tulang betis, 14 tulang pergelangan
kaki, 10 tulang
telapak kaki, dan 28 tulang jari kaki.
BACA JUGA ARTIKEL TENTANG
BACA JUGA ARTIKEL TENTANG