1. Beberapa Bahan Kimia yang sering ada di Laboratorium sekolah
a. Aluminium sulfat (Aluminium
sulphate) Al2(SO4)316H2O. Berupa
kristal garam berwarna putih, larut dalam
air, dan dapat digunakan
sebagai pengganti tawas.
b. Amoniak (Amonia) NH4OH. Larutan mudah
menguap, jika
terkena kulit atau mata menyebabkan
iritasi, uapnya dapat
mengganggu pernapasan, dan jika tertelan
mengakibatkan
kerusakan dalam perut. Semakin pekat
larutannya semakin
berbahaya. Amonia digunakan sebagai larutan basa.
c. Asam sulfat teknis (Sulphuric acid,
technical) H2SO4. Zat cair
tak berwarna, bersifat racun, sangat
korosif jika terkena kulit,
menimbulkan luka yang parah, dan dapat
merusak kain. Asam
sulfat teknis digunakan sebagai asam
kuat.
d. Asam klorida pekat (Hidrochloric
acid, concentrated) HCl. Zat
cair tidak berwarna dengan sifat dan
fungsinya sama dengan
asam sulfat.
e. Etanol C2H5OH biasanya disebut
alkohol berupa zat cair tidak
berwarna, mudah menguap dan terbakar,
jika diminum memabukkan.
Etanol digunakan sebagai pelarut, dapat
juga sebagai
desinfektan.
f. Formalin 40% (Formalin).
Larutan 40% formaldehida (HCHO) di
dalam air, tidak berwarna, mudah menguap,
beracun, berfungsi
sebagai pencegah hama atau bahan
pengawet, misalnya untuk
mengawetkan hewan-hewan kecil dalam
botol.
g. Gliserol (Gliserol) CH2OH.CHOH.CH2OH disebut juga
gliserin,
berupa cairan agak kental mudah larut
dalam air.
h. Glukosa (Glucose) C6H12O6. Kristal tak
berwarna, mudah larut
dalam air, termasuk monosakarida.
i. Kloroform (Cloroform) CHCl2. Zat cair tak
berwarna, bersifat racun,
uapnya dapat menganggu pernapasan,
digunakan sebagai
obat bius dan pelarut.
j. Metilen blue (Methylene blue) C66H18N3SCl zat padat
berbentuk
serbuk.
k. Eosin (Eosin). Zat padat larut
dalam air atau alkohol digunakan
dalam Biologi sebagai pewarna jaringan
sehingga mudah diamati,
misalnya dalam pengamatan tranportasi air
oleh jaringan
tumbuhan.
l. Natrium hidroksida teknis (Sodium
Hydroxide, technical) NaOH.
Zat padat berupa kristal putih sangat
mudah menyerap uap air
dan udara sehingga mudah mencair,
bersifat racun dan korosif,
jika terkena kulit menyebabkan luka
bakar.
m. Kobalt (II) klorida (Cobalt (II)
Clorida) C0CI26H2O. Zat padat
berbentuk
kristal merah, sangat mudah menyerap air
dan udara,
dalam keadaan kering berwarna biru, dan digunakan
untuk
menguji kelembaban udara atau menguji
kadar air dalam suatu
benda.
n. Yodium kristal (Iodine, Crystal).
Zat padat berwarna abu-abu,
kehitaman, mudah menyublim dengan uap
berwarna ungu,
dan korosif. Berbahaya jika tertelan atau
terkena kulit. Yodium
digunakan segai reagen dalam uji Amilum
seperti halnya Lugol.
Lugol adalah larutan yodium dalam kalium
yodida.
o. Fenolftalin (Fenolftalein) C2OH14O4, padat tidak
berwarna.
Larutan 1% dalam alkohol digunakan
sebagai indikator asam basa. Jika ke dalam larutan basa ditambahkan dua atau
tiga
tetes larutan fenolftalin maka larutan
tersebut dapat berubah
menjadi biru tua jika ditetesi dengan
larutan kanji.
p. Natrium klorida (Sodium cloride)
NaCl. Zat padat berupa kristal
warna putih sering disebut garam dapur.
q. Kalium iodida (Potasium iodide)
KI. Zat padat berupa kristal
tak berwarna, elektrolis larutan ini
membebaskan yodium yang
berwarna cokelat pada anoda dan warna
cokelat tersebut dapat
berubah menjadi biru tua jika ditetesi
dengan larutan kanji.
r. Kalium permanganat (Potassium
permangate) KMNO4. Zat
padat berupa kristal berwarna ungu tua,
larutannya dalam air
berwarna ungu, sebagai oksidator kuat,
jika dicampur dengan
gliserin atau senyawa organik lain dapat
meimbulkan letusan.
s. Kalium natrium tartrat (Potassium
sodium tartrate) COOK.(CHOHO)2
COONa4H2O. Zat padat berupa
kristal warna putih, larut dalam
air digunakan sebagai larutan fehling
untuk menguji adanya
bahan pereduksi seperti aldehida dan
gula.
t. Ada dua macam fehling, yaitu fehling A
dan fehling B. Fehling
A larutan tembaga sulfat berwarna biru,
sedangkan fehling B
adalah larutan natrium tartrate yang
dicampur dengan Natrium
Hidroksida, tidak berwarna. Pemakaian
fehling A dan fehling B
dicampur sama banyak.
u. Kalsium oksida (Calcium oxide)
CaO disebut juga kapur tohor,
dapat digunakan untuk membuat air kapur
dengan menambah
air.
2. Simbol Bahaya
Untuk keselamatan
kerja dan mengenali sifat bahan-bahan yang
ada di laboratorium, khususnya bahan
kimia berbahaya, biasanya
pada botol bahan kimia tertempel label
simbol-simbol bahaya. Suatu
bahan kimia dapat mempunyai lebih dari
satu simbol. Simbol-simbol
itu antara lain tercantum pada tabel berikut.