A. Pengertian Kalor

   Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan
kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas.
Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat
kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik.
Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini
terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi
energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.
 Sebelum abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan
zat yang mengalir dari suatu benda yang suhunya lebih
tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda tersebut
bersentuhan atau bercampur.
Jika kalor merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa
dan ternyata benda yang dipanaskan massanya tidak bertambah.
Kalor bukan zat tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan
merupakan suatu besaran yang dilambangkan Q dengan satuan
joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal). Hubungan satuan
joule dan kalori adalah
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori

B. Kalor dapat Mengubah Suhu Benda

    Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Bendabenda
yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung
melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang
bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima
kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya.
Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau
menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa
kalor dapat mengubah suhu suatu benda.

C. Kalor Jenis


   Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang diperlukan
oleh suatu zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1oC.
Sebagai contoh, kalor jenis air 4.200 J/kg °C, artinya kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °C adalah 4.200 J.
Kalor jenis suatu zat dapat diukur dengan alat calorimeter
Berikut adalah contoh kalor  jenis suatu zat












D. Kalor dapat Mengubah Wujud Zat

   Suatu zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu
maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa
ini juga berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan
mencapai suhu minimumnya. Oleh karena itu, selain kalor dapat
digunakan untuk mengubah suhu zat, juga dapat digunakan untuk
mengubah wujud zat.
Lakukanlah kegiatan berikut ini. untuk memahami hubungan
antara kalor dan perubahan wujud zat,
Berikut adalah contoh perubahan wujud zat
1.  Menguap  
   Jika air dipanaskan terus-menerus, lama-kelamaan air tersebut akan habis.
 Habisnya air akibat berubah wujud menjadi uap atau gas. Peristiwa ini disebut
menguap, yaitu perubahan wujud dari cair ke gas, karena molekulmolekul
zat cair bergerak meninggalkan permukaan zat cairnya.
Pada waktu menguap zat cair memerlukan kalor, kalor yang
diberikan pada zat cair akan mempercepat gerak molekul-molekulnya
sehingga banyak molekul zat air yang meninggalkan zat cair
itu menjadi uap. Penguapan zat cair dapat dipercepat dengan cara
sebagai berikut

a. Memanaskan Zat Cair
      Pemanasan pada zat cair dapat meningkatkan volume ruang
gerak zat cair sehingga ikatan-ikatan antara molekul zat cair
menjadi tidak kuat dan akan mengakibatkan semakin mudahnya
molekul zat cair tersebut melepaskan diri dari kelompoknya
yang terdeteksi sebagai penguapan. Contohnya pakaian basah
dijemur di tempat yang mendapat sinar matahari lebih cepat
kering dari pada dijemur di tempat yang teduh.

b. Memperluas Permukaan Zat Cair
    Peristiwa lepasnya molekul zat cair tidak dapat berlangsung
secara serentak akan tetapi bergiliran dimulai dari permukaan
zat cair yang punya kesempatan terbesar untuk melakukan penguapan.
Dengan demikian untuk mempercepat penguapan kita
juga bisa melakukannya dengan memperluas permukaan zat
cair tersebut. Contohnya air teh panas dalam gelas akan lebih
cepat dingin jika dituangkan ke dalam cawan atau piring.

c. Mengurangi Tekanan pada Permukaan Zat Cair
    Pengurangan tekanan udara pada permukaan zat cair berarti
jarak antar partikel udara di atas zat cair tersebut menjadi lebih
renggang. Akibatnya molekul air lebih mudah terlepas dari kelompoknya
dan mengisi ruang kosong antara partikel-partikel
udara tersebut. Hal yang sering terjadi di sekitar kita adalah jika
kita memasak air di dataran tinggi akan lebih cepat mendidih
daripada ketika kita memasak di dataran rendah.

d. Meniupkan Udara di Atas Zat Cair
    Pada saat pakaian basah dijemur, proses pengeringan tidak
sepenuhnya dilakukan oleh panas sinar matahari, akan tetapi
juga dibantu oleh adanya angin yang meniup pakaian sehingga
angin tersebut membawa molekul-molekul air keluar dari pakaian
dan pakaian menjadi cepat kering.
2. Mendidih
   Mendidih adalah peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di seluruh
bagian zat cair tersebut. Peristiwa ini dapat dilihat dengan munculnya
gelembung-gelembung yang berisi uap air dan bergerak dari bawah
ke atas dalam zat cair. Zat cair yang mendidih jika dipanaskan terus-menerus akan
berubah menjadi uap. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah
1 kg zat cair menjadi uap seluruhnya pada titik didihnya disebut
kalor uap
3. Melebur

    Melebur adalah peristiwa perubahan wujud zat padat menjadi zat
cair. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah satu satuan
massa zat padat menjadi cair pada titik leburnya disebut kalor lebur
jadi melebur adalah salah satu perubahan
wujud yang memerlukan kalor dan tidak mengalami perubahan suhu.


Subscribe My Blog