Materi
dan Perubahannya
1.
Pengertian Materi
Apakah anda tahu, apa yang disebut
dengan materi? Segala sesuatu
di alam ini tergolong
materi. Pada dasarnya segala sesuatu yang
memiliki massa dan
menempati ruang dapat digolongkan sebagai
materi. Sebagai contoh,
batu dan air tergolong suatu materi, karena
keduanya memiliki massa
dan volume. Materi dapat berwujud padat,
cair, dan gas. Materi
berwujud padat mempunyai bentuk tertentu,
materi berwujud cair
dan gas memiliki bentuk mengikuti bentuk
wadahnya. Materi
berwujud padat dan cair mempunyai volume
tertentu, sedangkan gas
memiliki volume yang tidak tentu, tergantung
tempatnya. Materi
berwujud padat tidak dapat ditekan, materi cair
sukar ditekan, tetapi gas dapat ditekan karena massa jenisnya
kecil.
2. Perubahan
Fisika
Apa yang terjadi jika air dimasukkan ke dalam lemari pendingin?
Apa yang terjadi jika
es kamu letakkan di udara terbuka? Mengapa
hal itu dapat terjadi?
Peristiwa perubahan tersebut tergolong perubahan
fisika. Pada perubahan
fisika, hanya terjadi perubahan yang
tidak menghasilkan zat
baru. Perubahan ini hanya menimbulkan
perubahan wujud zat
saja.
Apakah contoh perubahan
fisika yang lain? Logam besi dipanaskan
pada suhu tinggi akan
membara, lunak dan mencair.
Warnanya pun berubah
kemerahan dengan suhu yang sangat panas,
namun bila suhunya
turun, besi akan kembali seperti semula. Pada
perubahan ini, tidak
menghasilkan zat baru, sehingga digolongkan
perubahan fisika.
3.
Perubahan Kimia
Pernahkah anda menggunakan obat
nyamuk bakar? Apa yang terjadi
pada obat nyamuk
setelah terbakar? Obat nyamuk yang dibakar akan
menimbulkan bau, asap,
dan abu. Abu, asap, dan bau yang terjadi
merupakan zat baru
hasil pembakaran. Zat baru tersebut tidak
dapat dikembalikan ke
bentuk asalnya. Hal ini disebabkan susunan
materinya mengalami
perubahan setelah mengalami pembakaran.
Perubahan pada zat yang
menimbulkan zat yang baru disebut
perubahan kimia.
B.
Reaksi Kimia
Anda tentu sering mendengar tentang reaksi kimia,
tapi apakah
reaksi kimia itu?
Reaksi kimia artinya perubahan kimia yang terjadi
pada materi atau zat.
Dalam reaksi kimia, selalu terjadi perubahan
yang menghasilkan zat
baru, yang sifat-sifatnya berbeda dari zat
sebelumnya. Sebagai
contoh kertas yang dibakar akan menghasilkan
abu yang berwarna
hitam. Abu merupakan zat baru karena sifatsifatnya
berbeda dari kertas,
sehingga pembakaran kertas tergolong
reaksi kimia.
1.
Pereaksi dan Hasil Reaksi
Pada reaksi kimia, ada dua komponen yang
terlibat dalam suatu
reaksi kimia, yakni
zat-zat sebelum reaksi dan zat-zat setelah reaksi.
Zat–zat yang bereaksi
disebut pereaksi (reaktan) dan zat-zat yang
dihasilkan disebut
hasil reaksi (produk).
Persamaan reaksi kimia
adalah suatu pernyataan yang
menggambarkan reaksi
kimia menggunakan rumus kimia dan
lambang-lambang lain
2. Persamaan
Reaksi
Koefisien reaksi merupakan perbandingan
jumlah partikel dari zat
yang terlibat dalam
reaksi. Karena satu molekul zat mengandung
jumlah partikel yang
sama, maka perbandingan jumlah partikel
sama dengan
perbandingan jumlah molekul. Jadi, koefisien reaksi
adalah angka yang
terletak didepan rumus kimia yang merupakan
perbandingan jumlah
molekul dalam reaksi.
Pada reaksi kimia tidak
terjadi perubahan massa zat, karena
dalam reaksi kimia
hanya terjadi penyusunan kembali atom-atom zat
pereaksi membentuk
susunan baru sebagai zat hasil reaksi, sehingga
tidak ada atom yang
hilang atau tercipta. Oleh karena itu, jumlah
atom-atom di sebelah
kiri tanda anak panah harus sama dengan
jumlah atom di sebelah kanan tanda anak panah.
3.
Menyetarakan Persamaan Reaksi
Reaksi kimia disebut setara apabila jumlah
atom-atom sebelum
bereaksi sama dengan
jumlah atom-atom sesudah reaksi. Hal ini
sesuai dengan hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier).
Langkah-langkah yang
dilakukan untuk menyamakan jumlah
atom unsur-unsur
sebelum dan sesudah reaksi disebut penyetaraan
persamaan reaksi.
Secara umum, langkah–langkah penyetaraan
persamaan reaksi adalah
sebagai berikut.
a. Menuliskan persamaan
reaksi yang belum setara, yaitu menuliskan
rumus kimia pereaksi
atau hasil reaksi secara benar,
dilengkapi dengan wujud
(fase) masing-masing zat.
b. Menentukan jumlah
atom masing-masing unsur di ruas kiri dan
ruas kanan persamaan
reaksi
c. Memberikan koefisien
untuk tiap rumus kimia pada persamaan
reaksi sehingga
persamaan reaksi setara (harga koefisien satu
tidak dituliskan)
d. Memeriksa kembali
jumlah atom unsur-unsur pada kedua ruas
persamaan reaksi setelah diberi koefisien.
C.
Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Kita mengenal terjadinya suatu reaksi kimia
dari perubahan yang
diakibatkan oleh reaksi
tersebut. Dalam suatu reaksi kimia sering
diikuti
perubahan-perubahan, misalnya terbentuknya endapan, terjadi
perubahan warna, dan
terbentuknya gas dan adanya perubahan suhu.
Keempat perubahan
tersebut dikenal dengan ciri-ciri reaksi kimia.
1.
Reaksi Kimia Menghasilkan Endapan
Pernahkah anda mengamati dasar panci
yang digunakan untuk
memasak air? Apa yang
menempel pada dasar panci tersebut? Zat
yang menempel pada
dasar panci adalah kerak berwarna putih agak
cokelat. Zat tersebut
adalah senyawa kalsium karbonat. Senyawa
ini dapat terbentuk bila air yang mengandung kapur dipanaskan.
2. Reaksi Kimia Menghasilkan
Perubahan Warna
Contonya pada buah apel jika apel
yang sudah dibelah atau dikupas dibiarkan lama di udara terbuka maka warna pada
apel tersebut akan berubah menjadi agak gelap hal ini menunjukan adanya reaksi
kimia antara udara dengan senyawa yang ada pada apel
3.
Reaksi Kimia Menghasilkan Gas
Pernahkah anda membuat kue dengan
menambahkan soda kue
ke dalamnya? Pada saat
adonan dipanaskan, soda kue akan
terurai menghasilkan
gas karbon dioksida (CO2). Gas inilah yang
menyebabkan kue dapat
mengembang. Apa yang terjadi jika dalam
adonan kue tidak
ditambahkan soda kue?
Selain pada pembuatan
kue, gejala reaksi kimia yang
menghasilkan
terbentuknya gas dapat kita temui ketika karbit
dicampur dengan air,
sehingga akan menghasilkan gas karbit. Gas
karbit banyak digunakan
dalam pengelasan untuk menyambung
4.
Reaksi Kimia Menghasilkan Perubahan Suhu
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita
lihat orang mencampur batu
gamping atau batu kapur
dengan air untuk melabur, atau mengecat
tembok dan pagar rumah.
Pernahkah kamu perhatikan peristiwa yang
terjadi pada saat batu
gamping atau batu kapur dicampur dengan
air? Pada saat batu
gamping atau batu kapur bercampur dengan air
akan terjadi reaksi
yang melepaskan panas disertai dengan kepulan
asap.
Reaksi kimia selalu
melibatkan energi, ada reaksi yang melepaskan
energi dan ada pula
reaksi yang menyerap energi. Energi
yang menyertai reaksi
kimia dapat berupa energi panas. Reaksi
yang melepaskan panas
seperti reaksi antara air dan batu gamping
sering disebut reaksi eksoterm. Reaksi yang menyerap
panas seperti
reaksi fotosintesis
pada daun disebut reaksi endoterm.