Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor


       kalor merupakan salah satu
bentuk energi dan dapat berpindah apabila terdapat perbedaan suhu.
Secara alami kalor berpindah dari zat yang suhunya tinggi ke zat yang
suhunya rendah. ada tiga cara dalam perpindahan kalor
yaitu:
1. konduksi (hantaran),
2. konveksi (aliran), dan
3. radiasi (pancaran).

1. Perpindahan Kalor secara Konduksi

     Ketika kamu sedang duduk di kursi paling belakang dan ingin memberikan
buku kepada temanmu yang duduk di kursi paling depan,
apa yang akan kamu lakukan? Kamu dapat memberikan buku
itu kepada temanmu yang duduk di depanmu, lalu temanmu itu
memberikannya kepada temanmu yang duduk di depannya lagi.
Demikian seterusnya sampai buku itu itu diterima oleh teman yang
kamu tuju. Buku dapat sampai ke teman yang kamu tuju karena
adanya perpindahan buku dari tangan ke tangan yang lainnya.
Apakah temanmu yang memberikan buku ikut berpindah? Jelaslah
buku dapat berpindah tetapi teman-temanmu tidak ikut berpindah.
Bahan yang dapat menghantarkan kalor disebut konduktor
kalor, misalnya besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis logam).
Adapun penghantar yang kurang baik/penghantar yang buruk
disebut isolator kalor, misalnya kayu, kaca, wol, kertas, dan plastic

2. Perpindahan Kalor secara Konveksi

    Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
Untuk memahami perpindahan kalor secara konveksi/aliran
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya
perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Perpindahan kalor yang
diikuti oleh perpindahan partikel-partikel zatnya disebut konveksi/
aliran. Selain perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat
cair, ternyata konveksi juga dapat terjadi pada gas/udara. Peristiwa
konveksi kalor melalui penghantar gas sama dengan konveksi kalor
melaui penghantar air.

3. Perpindahan Kalor secara Radiasi

    Bagaimanakah energi kalor matahari dapat sampai ke bumi? Telah
kita ketahui bahwa antara matahari dengan bumi berupa ruang
hampa udara, sehingga kalor dari matahari sampai ke bumi tanpa
melalui zat perantara. Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara
atau medium ini disebut radiasi/hantaran. Contoh perpindahan
kalor secara radiasi, misalnya pada waktu kita mengadakan kegiatan
perkemahan, di malam hari yang dingin sering menyalakan api unggun.
Saat kita berada di dekat api unggun badan kita terasa hangat
karena adanya perpindahan kalor dari api unggun ke tubuh kita
secara radiasi. Walaupun di sekitar kita terdapat udara yang dapat
memindahkan kalor secara konveksi, tetapi udara merupakan penghantar
kalor yang buruk (isolator). Jika antara api unggun dengan
kita diletakkan sebuah penyekat atau tabir, ternyata hangatnya api
unggun tidak dapat kita rasakan lagi. Hal ini berarti tidak ada kalor
yang sampai ke tubuh kita, karena terhalang oleh penyekat itu. Dari
peristiwa api unggun dapat disimpulkan bahwa

a. dalam peristiwa radiasi, kalor berpindah dalam bentuk cahaya,
karena cahaya dapat merambat dalam ruang hampa, maka
kalor pun dapat merambat dalam ruang hampa

b. radiasi kalor dapat dihalangi dengan cara memberikan tabir/
penutup yang dapat menghalangi cahaya yang dipancarkan dari
sumber cahaya.

"sekian semoga bermanfaat"







Subscribe My Blog