Keanekaragaman dan Jenis Bioma yang Tersebar di Seluruh Dunia
Blog Pelajaran-
Di darat, jenis serta persebaran flora dan
fauna
terbagi menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai
berikut.
a. Bioma Gurun Pasir
1) Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan
musiman, segera akan tumbuh jika hujan
turun, umumnya relatif pendek, tetapi bijinya
tahan lama; tumbuhan menahun, dengan ciriciri:
berdaun kecil atau tidak berdaun, berakar
panjang, batangnya mempunyai jaringan
sehingga dapat menyimpan air, umumnya
terdiri dari bermacam-macam kaktus.
2) Jenis hewan umumnya bertubuh kecil, hidup
di lubang-lubang, dan mencari mangsa pada
malam/pagi hari. Contohnya kalajengking, ular,
kadal, serangga, dan laba-laba.
Gurun yang panas merupakan daerah-daerah
dalam wilayah iklim tropis dan subtropis yang
mempunyai curah hujan yang rendah. Curah hujan
ratarata
kurang 20 cm setiap tahun dan intensitas
matahari
yang tinggi. Gurun memiliki suhu permukaan 60°C
selama siang hari. Gurun merupakan suatu daerah
yang
memiliki sifat tanah berupa batuan atau
lempung,
biasanya mudah pecah-pecah. Sering kali tanah
menjadi berkerikil, berpasir, bergeluh atau
berbatu, tetapi
selalu bersifat kering. Bioma hutan gurun hanya
dapat dihuni oleh
tumbuhan dan hewan yang mempunyai adaptasi yang
tepat
terhadap lingkungan. Tumbuhan gurun beradaptasi
dengan
berbagai cara seperti memiliki daun yang kecil
(berduri) dan
mempunyai akar yang panjang. Dengan struktur
seperti itu,
tumbuhan dapat mengurangi penguapan dan
mendapatkan air dari
tempat yang dalam. Bioma gurun banyak ditemukan
di Sahara
Afrika, Gurun Gobi di Mongolia, dan di
Australia.
Persebaran Bioma Di Indonesia |
b. Bioma Padang Rumput
1) Vegetasi yang hidup: di daerah basah
(rumputnya dapat mencapai ketinggian 3 cm,
misalnya
Blustem dan
Indian grasses), di daerah kering,
(rumputnya pendek, misalnya Grama
dan Buffalo
grasses).
2) Jenis hewan, yaituyang merupakan konsumen
primer herbivora dan bertubuh besar, misalnya
bison di
Amerika, zebra di Afrika, serta kanguru di
Australia;
sebagai predator herbivora, seperti singa dan
anjing liar;
dan hewan jenis lain: ular, belalang,
rodentina, dan
bermacam-macam burung.
Padang rumput yang terdapat di daerah tropis
dan
subtropis biasanya berbentuk sabana yang
terdiri dari
pepohonan yang tersebar berjauhan. Padang
rumput
tropis berbeda dari padang rumput daerah iklim
sedang
yang sering tidak berpohon, kecuali di
sepanjang batang
air. Yang penting bagi padang rumput adalah
musim kemarau,
kebakaran sering terjadi, dan pemakanan rumput
oleh
mamalia besar menyebabkan pencegahan
pembentukan
semak berkayu dan pohon-pohon. Kelangkaan
pepohonan
dan berlimpahnya rerumputan, ditambah dengan
hujan dan
kekeringan yang bersifat musiman menentukan
jenis hewan
di padang rumput. Hewan pepohonan jarang
ditemukan.
Walaupun ada, berjumlah sedikit dan terbatas
pada belukar
dan lahan hutan yang terpencil. Berlimpahnya
dan keragaman
rerumputan menyebabkan padang rumput merupakan
tempat
ideal untuk herbivora. Hewan Herbivora yang
besar tidak
mampu hidup terus-menerus sepanjang tahun dan
harus
berpindah-pindah selama musim panas untuk
mendapatkan
air atau mencari daerah yang baru. Herbivora
yang lebih kecil
harus beradaptasi dengan cara yang lain,
seperti tidur selama
masa musim dingin.
c. Bioma Hutan Basah
1) Vegetasi yang hidup, yaitu tumbuhan berkayu,
tingginya 20 - 40 m dengan cabang dan daun
yang lebat, dan membentuk suatu tudung yang
menyebabkan hutan menjadi gelap; tumbuhan
perdu, rotan, tumbuhan epifit, dan higrofit.
2) Jenis hewannya yaitu, yang hidup di atas
tumbuhan, seperti kera, tupai, dan aneka
burung; yang hidup di bawah, seperti babi,
kucing hutan, dan lain-lain; hewan karnivora,
seperti macan tutul di Asia/ Afrika dan jaguar
di Amerika.
Bioma
hutan basah merupakan jenis hutan yang
paling subur. Bioma hutan basah terdapat di
daerah
tropis yang basah dengan curah hujan yang
tinggi dan tersebar
sepanjang tahun, serta mendapatkan sinar
matahari yang cukup
seperti di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika
Tengah,
Asia Tenggara, dan Australia Timur Laut. Pohon
pada
bioma ini dapat cepat dikenali dengan adanya
kanopi
pada bagian atas pohon. Kanopi seringkali rapat
sehingga menyulitkan cahaya matahari untuk
mencapai
tanah yang ada di bawahnya, ketika kanopi
terbuka maka
akan banyak pohon atau tanaman merambat yang
berkayu bersaing untuk mendapatkan sinar
matahari.
Dalam hutan ini pohonnya tinggi-tinggi, dan
umumnya
berdaun lebar dan selalu hijau, memiliki
berbagai jenis
tanaman. Sering terdapat paku-paku pohon,
tanaman
merambat berkayu lianan yang sering dapat
mencapai
puncak pohon-pohon yang tinggi, dan epifit
seperti pakupakuan,
anggrek, dan lain-lain. Hutan ini kaya akan
jenisjenis
hewan invertebrata dan vertebrata.
d. Bioma Hutan Gugur
1) Vegetasi yang hidup yaitu tumbuhan tropis
yang
dapat beradaptasi dengan musim dan
tumbuhan yang tumbuhnya tidak terlalu rapat.
2) Jenis hewan, seperti serigala, rusa,
beruang,
rubah, bajing, dan burung pelatuk.
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim
kontinen sedang dengan musim dingin yang keras,
seperti di ujung selatan Benua Amerika, Amerika
Serikat
bagian Timur, kepulauan Inggris, dan Australia.
Jumlah
tumbuhan di bioma hutan gugur jumlahnya sedikit
dan
tidak terlalu rapat. Pohon-pohon yang dominan
adalah
pohon-pohon yang berdaun lebar yang
menggugurkan
daunnya pada musim dingin, ketika suhu yang ada
terlalu rendah untuk melakukan fotosintesis dan
kehilangan air melalui transpirasi tidak dengan
mudah
digantikan dari tanah yang beku. Curah hujan di
daerah
ini berkisar antara 750 mm - 1.000 mm. daerah
ini
mempunyai 4 musim yaitu musim panas, musim
gugur,
musim dingin, dan musim semi. Hewan-hewan
banyak
tetapi aktivitasnya bermusim.
e. Bioma Taiga
1) Vegetasi yang hidup
umumnya berupa tumbuhan konifer, misalnya:
picea, alnus, betula, dan
juniperus.
2) Jenis hewan,
misalnya moose,
beruang hitam, ajag, dan marten.
Bioma taiga terdiri dari jenis-jenis konifer.
Bentuk
daun dari tumbuhan ini seperti jarum dan
berlapis zat
lilin untuk tahan terhadap kekeringan.Sebagian
besar
hutan taiga didominasi oleh satu atau beberapa
jenis
pohon. Taiga adalah bioma teristerial terbesar
di atas
bumi yang meluas dalam suatu wilayah yang lebar
melintasi Amerika Utara bagian Utara dan
Eurasia
hingga perbatasan selatan tundra Arktik. Taiga
mengalami hujan salju yang lebat selama musim
dingin.
Di daerah ini musim dingin cukup panjang,
sedangkan
musim kemarau yang panas sangat singkat.
f. Bioma Tundra
1) Vegetasi yang hidup umumnya berupa lumut
dari jenis Sphagnum
dan Lichenes (lumut
kerak).
2) Jenis hewan umumnya berbulu dan berambut
tebal, seperti beruang, reider,
walrus, seal, dan
pinguin.
Istilah tundra bermakna dataran tanpa
pepohonan.
Suhu yang sangat dingin dan angin yang sangat
kencang
menjadi faktor penentu tidak adanya pohon dan
tumbuhan tinggi lainnya di tundra Arktik dan di
Alaska
Tengah. Walaupun mendapatkan curah hujan yang
sedikit, tetapi wilayah tundra tetap membeku
dan tandus.
Hal ini disebabkan oleh air hujan tidak dapat
menembus
tanah bagian bawahnya dan akan menumpuk di dalam
kolam di atas bunga tanah yang dangkal selama
musim
panas yang pendek. Tundra menutupi luas yang
sangat
besar di Arktik, yaitu mencapai 20% permukaan
tanah
bumi. Kecepatan angin yang tinggi dan suhu yang
dingin
menciptakan komunitas tumbuhan yang sama, yang
disebut tundra
alpina. Bioma tundra terdapat hampir di seluruh
Arktik dan pulaupulau
kecil dekat Antartika.
2. Bioma di Air
Berdasarkan salinitasnya (kadar garamnya),
habitat air
(akuatif) dibedakan menjadi tiga, yaitu habitat
air tawar, habitat
pantai, dan habitat laut.
a. Habitat Air Tawar
Yang termasuk habitat air tawar adalah sungai,
kolam, danau, dan rawa.
1) Vegetasi yang hidup yaitu eceng gondok,
teratai, dan aneka jenis alga.
2) Jenis hewan yaitu aneka jenis ikan tawar,
seperti
mujair, ikan mas, gurame, dan sebagainya.
Habitat
air tawar merupakan kehidupan yang terdapat di
perairan tawar. Habitat air tawar kebanyakan
berupa air pedalaman.
Kadar garam dalam habitat ini sangat rendah
sehingga sering
diabaikan. Tumbuhan dan hewan telah
tersesuaikan dengan air
tawar.
Penyesuaian tumbuhan dalam air tawar berupa:
1) terbentuknya rongga udara besar yang
dipisahkan oleh
diafragma yang berfungsi untuk menyimpan gas;
2) tumbuhan air biasanya tidak terdapat rambut
akar, hal ini
dimaksudkan agar tumbuhan tidak menyerap air;
3) tumbuhan air pada umumnya terapung dan bobot
tumbuhan
air disangga oleh airnya;
4) tumbuhan air memiliki daun yang sangat tipis
dengan kloroplas di
dalam sel epidermisnya, hal ini berfungsi untuk
memaksimalkan
penyerapan sinar matahari untuk fotosintesis.
Tumbuhan air tawar dapat dibagi menjadi empat
jenis yaitu:
1) jenis tumbuhan apung,
2) jenis daun apung,
3) jenis timbul,
4) jenis terendam.
Sedangkan penyesuaian hewan dalam air tawar
berupa:
1) daya apung,
2) pengaturan osmosis,
3) pembiakan,
4) pemencaran.
b. Habitat Laut
Habitat ini dibedakan menjadi dua, yaitu
sebagai
berikut.
1) Fotik, ialah
daerah yang cukup mendapat cahaya.
a) Vegetasi yang hidup pada umumnya berupa
jenis rumput-rumputan.
b) Jenis hewan, misalnya aneka ragam ikan dan
udang-udangan.
2) Afotik, ialah
daerah yang kurang mendapat cahaya.
Di wilayah ini organisme yang hidup berupa
phytoplankton dan
zooplankton atau hewan- hewan yang
berukuran kecil, misalnya hewan bentos.
Luas lautan meliputi 70% dari luas permukaan
bumi. Habitat
laut berbeda dengan habitat air tawar. Hal ini
dapat dibuktikan
dengan tumbuhan laut. Jika ditempatkan di air
tawar, maka
tumbuhan tersebut akan mati, begitu pula
sebaliknya. Faktor-faktor
yang memengaruhi organisme yang ada di laut
adalah cahaya,
naik turunnya suhu udara, kondisi fisik laut,
dan salinitas.
Zat-zat padat yang terlarut dalam air laut yaitu
NaCl, MgCl,
MgSO4,
zat-zat tersebut sangat melimpah dalam air laut. Air laut
merupakan larutan penyangga dan menunjukkan
ketahanan
terhadap alkalinitas. Tersedianya karbon
dioksida dalam jumlah yang
besar untuk fotosintesis tidak pernah
mengganggu keadaan air laut
sebagai penyangga dan alkalitas yang rendah
memungkinkan
organisme hidup untuk mengambil kalsium
karbonat (CaCO3) dan
zat lainnya. Hal ini sering terjadi di laut
panas sehingga sering
ditemukan cangkang-cangkang kapur, batu karang,
dan lain-lain.
Air laut mengandung semua unsur kimia yang
penting untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan protoplasma
sehingga air laut
merupakan habitat yang cocok untuk sel-sel
hidup dengan syarat
sel-sel tersebut disesuaikan dengan konsentrasi
garamnya.
c. Habitat Pantai
1) Vegetasi yang hidup cirinya yaitu tumbuh:
menjalar
dengan geragih yang panjang, berakar besar,
contohnya ubi, rumput angin, pandan pantai,
bakung
pantai, dan sebagainya.
2) Jenis hewan, misalnya ikan bandeng dan
udang.
Habitat pantai merupakan habitat yang
dipengaruhi
oleh pasang surut air laut. Organisme pada
pantai
harus mempunyai adaptasi terhadap terpaan
gelombang. Terpaan
gelombang dan ombak memindahkan partikel lumpur
dan pasir,
dan beberapa alga besar atau tumbuhan pada
habitat ini. Banyak
hewan, seperti cacing dan remis pemakan suspensi
serta krutase
pemangsa, membenamkan dirinya di dalam pasir
atau Lumpur.
Hewan di habitat ini akan mengambil makanan
ketika air pasang.
Sedangkan hewan lain, seperti kepiting dan
burung pantai, adalah
pemakan bangkai atau pemangsa organisme lain.